Kopi Kenangan Botolan itu Tak ENAK!

Adiyasa Prahenda
2 min readMar 1, 2022
kopi Kenangan ini baru Enak. Kalau Botolan rasanya jauh dari versi asli-nya.

Beneran ini produk tidak seenak dari versi Kopi Kenangan mereka. bahkan isi dari botolnya pun sangat sedikit. Oke itu hanya pengamatan sekilas saja, namun dari sisi konsumen format ready to drink adalah kesalahan fatal dimana intensitas kopi yang ditawarkan akan berubah dan tidak se-dominan versi biasa.

Rasa manis terlalu dominan membuat kopi dan susu tidak terasa sama sekali.

Menurut saya, pengaruh Kopi Kenangan sendiri sangatlah besar namun untuk produk yang dipasarkan melalui stand atau toko-toko yang berada di mall atau ruko dan dijual melalui GoFood maupun GrabFood.

Memang sebuah bisnis harus berekspansi ke seluruh lini terutama bisnis FnB, mungkin saja Kopi Kenangan ingin menyasar segmen Ready to Drink dimana banyak sekali pemain dari segala merk. Tapi ingat, proses produksi dan rasa yang ditawarkan pun seharusnya otentik atau mirip dengan versi jualan mereka di store.

Alih-alih mau berikan sensasi minum langsung malah jadinya terasa tidak enak bahkan terlalu manis. Itu pandangan saya setelah mencoba salah satu produk mereka.

Terkadang sebuah produk harusnya bisa menjadi panutan atau representasi dari produk namun buat Kopi Kenangan Ready To Drink tidak terlihat sama sekali.

“Lebih baik buat produk yang diproduksi langsung ketimbang siap minum atau botolan”

Niatnya menjangkau semua orang tapi apa daya tidak seenak itu.

Karena minuman botolan itu tidak terkontrol gula-nya ketimbang versi buatan di toko. Jadinya, useless saja punya produk ready to drink. Daripada buang uang investasi untuk minuman ready to drink, lebih baik investasi ke ragam cara marketing dan R&D produk terbaru yang lebih fokus ke konsumen yang lebih besar lagi dan berpotensi mendulang uang.

Seperti segmen C dan D dimana segmen ini butuh kopi hitam sembari menunggu order atau ngobrol di sebuah titik. Hal seperti ini bakalan lebih laris dan banyak peminatnya dibandingkan kopi botol yang harganya hampir 10 ribu rupiah atau ya mirip dengan diskon kopi kenangan di aplikasi.

--

--

Adiyasa Prahenda

Super idealist, Petrolhead, Fans of Jeremy Clarkson, Richard Hammond and James May, Live in Melbourne, Podcaster